Memanusiakan Manusia vs Ibadah

Memanusiakan Manusia vs Ibadah

Puncak dari penghambaan kita kepada Allah adalah diraihnya predikat taqwa. Taqwa sendiri memiliki dua dimensi hubungan, yakni hubungan vertikal antara manusia dengan Allah dan hubungan horizontal antara manusia dengan makhluk lainnya. Tingkat ketaqwaan yang sempurna mengandung keseimbangan hubungan antara Kholiq dan makhluk dan antara Makhluk dengan Makhluk.

Keseimbangan hubungan vertikal dan hubungan horizontal ditandai dengan perintah Allah yang mengandung dua unsur tersebut sekaligus, seperti zakat. Ketika kita berzakat, maka kita sebenarnya sedang memperbaiki hubungan kita dengan Allah karena kita sedang beribadah, sekaligus memperbaiki hubungan kita dengan sesama manusia dengan belajar memanusiakan mereka. Sebenarnya setiap ibadah memiliki pesan untuk memperbaiki hubungan sesama manusia. Dalam surah al-Ankabut: 45 disebutkan bahwa shalat itu dapat mencegah perbuatan fahsya’ dan munkar. Fahsya’ adalah prilaku tercela yang melibatkan dan merugikan orang lain, seperti ghibah, namimah, fitnah dan lain sebagainya.

Oleh karena itu maka ibadah saja tidak cukup, tapi harus disertai dengan berbuat baik kepada sesama manusia dan memuliakan mereka.

Dalam Sahih Muslim (9675) disebutkan:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَجُلٌ : يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّ فُلَانَةَ يُذْكَرُ مِنْ كَثْرَةِ صَلَاتِهَا، وَصِيَامِهَا، وَصَدَقَتِهَا، غَيْرَ أَنَّهَا تُؤْذِي جِيرَانَهَا بِلِسَانِهَا، قَالَ : هِيَ فِي النَّارِ
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, bahwa seorang pria berkata, “Wahai Rasulullah, si fulanah terkenal rajin shalat, puasa, dan sedekah, namun ia selalu menyakiti tetangganya dengan lisannya”. Rasulullah bersabda, “dia di neraka”.

Dalam hadis lain (Muslim: 2581) juga disebutkan bahwa orang yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat membawa pahala solat, zakat, dan ibadah wajib lainnya. Namun semasa hidupnya ia sering mengucapkan perkataan kotor, fitnah, dan mencela tetangga. Pahala orang ini sedikit demi sedikit diberikan kepada orang yang didhalimi hingga habis kemudian dosa orang yang didhalimi diberikan kepadanya.

Memanusiakan manusia adalah bagian dari ibadah

Semoga kita dibimbing oleh Allah agar tetap berada di jalan sunnah. Amin.
—————————————
Ustadz Nasiruddin Al Bajuri, S. Th.I, M.Ag
Dewan Pengawas Syariah Laznas LMI

Yuk, #MulaiDari1Kebaikan dengan share informasi bermanfaat ini!


Rek. Infak LAZNAS LMI
BSI: 708 2604 191
a.n Lembaga Manajemen Infaq

via Website:  https://www.zakato.co.id/payment/?pid=1425

Konfirmasi: 0823 3770 6554


LAZ Nasional LMI Jakarta
Jalan Desa Putera No.5 RT 1 RW 17, Kel. Srengseng Sawah, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan
www.zakato.co.id | Hotline: 0823 3770 6554
SK Kementrian Agama Republik Indonesia No. 672 Tahun 2021
SK Nazhir Wakaf Uang BWI No. 3.3 00231 Tahun 2019

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *